Serangan Jantung

Hari Minggu, seminggu yang lalu, Papah kena serangan jantung.

Di hari Minggu lalu itu, kami ada acara pertemuan orang tua dengan guru kelas Teteh Khayla di Ragunan.

Acara berjalan lancar dan kami sekeluarga bisa lanjut keliling Ragunan sampai menjelang sholat Ashar.

Saat diperjalanan pulang, saya di telepon Papah. Mengabarkan kalau beliau kena serangan jantung saat di perjalanan mau menghadiri pernikahan anak temannya Mamah.

Kaget, karena selama ini Papah ga ada riwayat penyakit jantung. Kondisi saat itu beliau nyetir berdua dengan Mamah dan baru setengah jalan. Alhamdulillah masih kuat putar balik ke Rumah Sakit yang tidak terlalu jauh dari lokasi Papah “drop”.

Saya yang kondisi suami besok harus dinas ke Aceh bingung. Mau pulang tapi ga sama suami dan anak-anak sekolah juga akhirnya cuma bisa berdoa dan minta update perkembangan kondisi Papah ke Mamah.

Dari RS yang didatangi Papah, sebenarnya hari itu juga minta rujukan ke RS besar yang lebih dekat ke rumah. Tetapi beberapa RS yang diminta rujukan tidak merespon, ada yang respon pun ternyata kondisinya tidak memungkinkan karena penuh. Jadi malam itu Papah harus nunggu di UGD dengan beragam pasien.

Lalu di hari Senin, Alhamdulillah Papah dapat dirujuk ke RSUD. Sekitar jam 1 siangan sampai sana. Dan setelah hasil pengecekan ternyata Papah harus pasang ring untuk mengurangi penyumbatan yang dijadwalkan keesokan harinya.

Alhamdulillah di hari Selasa, pemasangan ringnya berjalan lancar. Papah dipasang ring melalui tangan kanannya. Dan karena masih harus observasi, Papah belum bisa langsung pulang. Esoknya setelah semalam observasi dan Echo bagus, Papah diperbolehkan pulang.

Karena suami juga baru pulang dinasnya hari Jumat, maka kami sekeluarga baru bisa pulang kemarin. Alhamdulillah kondisi Papah baik, meski ada beberapa efek samping pemasangan ringnya. Kadang pas tidur sesak, lambung kadang kembung, juga bagian dada kiri terasa kurang nyaman.

Mamah juga cerita pengalamannya saat mendampingi Papah. Kondisi Papah yang berkeringat dingin saat menyetir sampai mengeluhkan sakit dadanya. Panik, tapi mau gimana lagi. Kalau dari info Papah, sebenarnya itu sudah setengah sadar karena memang sakit dan sudah tidak nyaman lagi. Alhamdulillah bisa sampai ke RS yang jaraknya sekitar 5 KM dari lokasi mobil berhenti karena dada sakit.

Alhamdulillah penanganan di RS pertama ini cepat. Papah dapat 12 jenis obat yang harus diminum sekaligus. Setelah itu kondisi Papah berangsur membaik.

Sejak kembali ke rumah memang ada beberapa keluhan, tetapi semoga efek samping ini hanya beberapa hari saja selanjutnya sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa lagi. Aamiin ya Rabbal’alamiin…

#cerita3minggulalu #latepost #ternyatanyangkutdidraft

Misi 2

Selamat malam!

Hiks.. aktivitas seminggu ini padat merayap. Ditambah paksu yang dinas luar kota, jadi sulit berbagi tugas. Selain itu, dikantor juga cukup padat karena kami sedang proses recruitmen. Menyiapkan banyak hal dari mulai pendaftaran, buat soal, zoom dengan peserta dan koordinasi dengan sesama leader. Eh, malah curhat.

Lanjutkan membaca “Misi 2”